Tak mampu lagi ku mengutip sisa
Di halaman orang sedangkan kau
Hanya tersenyum dalam tangisku
Dimanakah keikhlasanmu saatku sengsara
Engkau hanya tertawa setidaknya
Bimbinglah daku membina keteguhan seindahmu
Puasku memikirkan apa dosaku sering di sisimu
Seolah kutak berharga lagi untuk berkasih
makinku diam makin lantang
kau sebarkan hinanya dirimu disisimu
tidaklah engko menyesali kecuranganmu itu
menggoreskan hatiku setelah memilikimu
airmata tak berarti lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar